Selasa, 16 November 2010

Cikgu...Lurus atau Mengelat

widgets


Saya berani jamin, apabila semua guru di Malaysia ini dikumpulkan, lalu dihitung berapa banyak yang bertindak mengelat daripada tugasan, hasilnya akan lebih banyak guru yang ”lurus” daripada yang ”mengelat”. Bahkan menurut pengalaman saya sendiri, murid-murid zaman sekarang sudah mendapat perlindungan peraturan yang ”lebih kuat” dibandingkan beberapa puluh tahun yang lalu. Dahulu, murid hanya berdiam diri apabila dihukum untuk berdiri dengan satu kaki di depan kelas, dipukul tangannya dengan rotan, bahkan dijemur di padang sekolah. Tetapi sekarang ini, hukuman-hukuman yang bersifat fizik tersebut sangat tidak dibolehkan. Malah guru- guru yang bertindak sedemikian rupa akan dilaporkan kerana sudah ”mendera” anak didiknya.
Saya menulis ini bukan karena ingin membela profesyen saya. Saya juga baru 17 tahun ini secara rasmi menjadi guru. Saya hanya ingin berkongsi, bahawa sebelum seorang guru mendapat kebenaran untuk mengajar, guru-guru sudah dibekalkan persiapan-persiapan tentang cara mengajar, persiapan cara menghadapi keperibadian anak didik yang beraneka ragam, juga pengetahuan tentang kod etika guru yang harus dipatuhi. Dan apabila ada sebilangan kecil guru yang melakukan pelanggaran-pelanggaran, seharusnya tidak digeneralisasikan sebagai ”guru masa kini”. Seperti yang sudah saya sebutkan, justeru guru masa kini yang sangat mudah terancam dengan undang-undang apabila guru-guru melakukan pelanggaran ataupun tindakan kekerasan terhadap muridnya.
Sewaktu saya masih menjalani latihan pendidikan keguruan di maktab perguruan dan universiti, banyak sekali ”peraturan” yang saya pelajari tentang hubungan guru dan murid. Apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan guru terhadap muridnya, semua sudah diajarkan dari A sampai Z.
Sungguh menyedihkan apabila profesyen guru ini dipandang sebelah mata hanya kerana artikel yang tidak didasari fakta yang ada. Ternyata memang manusia lebih suka mengetahui keburukan orang lain daripada kebaikan orang tersebut. Kalau saya lihat berita-berita di media cetak dan elektronik tentang guru, lebih banyak berita tentang penyelewengan yang dilakukan oleh guru dibandingkan berita tentang pengabdian guru. Sayangnya, pembaca dan komentar tidak semuanya cukup kritis terhadap berita-berita yang disampaikan tersebut. Tidak semuanya berupaya bersikap bijak menanggapi pemberitaan.
Guru hanya tayang muka? Melakukan kekerasan? Berbuat onak? Berinteraksi tanpa batasan status dengan  murid? Ya, itu memang ada. Tetapi tolong dijawab juga. Dimana? Berapa banyak? Berapa perarus daripada jumlah keseluruhan guru yang ada? Dan apakah sudah cukup  untuk menyamaratakan guru masa kini.
Saya bersyukur, mempunyai banyak rakan guru yang menjadikan profesyen guru sebagai jalan hidup, bukan sekadar mata pencarian. Dan mudah-mudahan banyak orang yang mahu membuka matanya dan melihat pengorbanan guru-guru di Malaysia.

Improve Education Quality

widgets



MD RASUL BIN HARON
mrasulharon@yahoo.com

"Are secondary schools making students ready for college?" Why do you think educators criticize findings regarding "secondary schools making students ready for college?" I think the operative word here is "making." Children know that when they're made to do something, there's no value in wanting it for its own purpose. Parents may use threats and intimidation to make their children do something, but teachers are given no such option.

Teachers inspire and excite students to learn by showing them the wonderful ways to becoming self-educated. We show students how to share in an exciting world of scientific inquiry and a free exchange of ideas where teachers lead their classes on topics they are personally passionate about. Teachers lead by example as well-respected valued members of a society that is capable of creative solutions during difficult economic times. In an environment like this, students see the value of college and the degree that will allow them to become part of that respected and valued community. Exciting secondary school educations result in students who are prepared for college and prepared to share and lead in this ever-changing world.

Unfortunately, many Malaysia Public Schools students are not prepared for college or the world beyond because they only know how to take tests. Very few students have been inspired to be self-educated. There is little to be inspired about. Favoured classes like art, music and creative writing are non-existent or limited to the one required class for graduation.

Awalan meN-

Munsyi Md Rasul bin Haron@Amatara Bahagian Matrikulasi 30 Jun 2022 Panduan Bahasa PROSES PENGIMBUHAN 2) Awalan meN- fungsi pengg...