Sabtu, 12 Mac 2011

Sajak oleh Siti Zainon Ismail























Berangkatlah dulu
biar dalam kabut
kan kusululi mu.

Bertahun
musim terseliuh angin
musim bunga tiba
daunan kering berguguran garing
kau tidak juga menjelma
aku di jeti
sudah kulupa
peluit kapal luka

3 Mac 2011
(siri PFI, 2011.9)

TSUNAMI!!!...Laporan Terkini Sendai Jepun


Adam Soulman
SeruPuisi

Sedang insan dalam khayalan
Kau datang lagi menggegar alam
Menerkamnya gelombang
Bagaikan gergasi bergegas kelaparan
Terkopak bumi akibat gempa
Malang menanti pada umat2 lemah
Ya Allah sangat hebat ujian mu
Mungkin ada hikmah yang menunggu
Apakah ini satu dugaan dan siksaan
Pada yang ingkar akan kebenaran
Berdoalah kita semua
Diringankan dugaan dari malapetaka
Ya Allah...Ya Allah
Kami sedar dengan keinsafan
Ya Allah...Ya Allah
Doa ku untuk Sendai
Selamatkan lah jiwa yang tidak berdosa
Amin.... Yarabbalalamin

Adam Soulman

Bawa Ku Terbang Bersama...

Oleh:


Adam Soulman
SeruPuisi
 Ku ingin punya sayap
Seperti burung terapung melayang
Diawan biru bebas selalu
Dilangit tinggi bersama bayu...
Ku bosan hidup memijak dibumi
Tak pernah tenteram jiwaku
Tak pernah damai dari sengketa
Menjadi hamba pemerintah angkuh...
Ku berangan terbang jauh
Berani seperti sang rajawali
Menjadi idaman bak cenderawasih
Dihormati disegani kekasih...
Ku idamkan hidup seperti mu



Tinggi berteduh dipohon meranti
Dimandikan pelangi warna tujuh
Jauh dari bumi penuh 'ego'...
Ku hanya sekadar mampu bermimpi
Terusan hidup ku dibumi
Yang hanya sekadar bergerak
Bersama kaki dibumi
Yang kerumuni riak!....

Adam Soulman

NOTA MANGSA TSUNAMI KEPADA TUAN PENGUASA BIROKRASI

Azim Salleh
SeruPuisi































(14 Zulqaedah 1425)

Tuan Penguasa Birokrasi,
Mercu Singgahsana,
Mahligai Kerajat & Kuasa,
- semoga dirahmati Allah serta dilimpahi hidayah...

Tuan,
Per: Peleraian Jambak Harapan Hati

Sukacita, kami menitip penghargaan kerana simpati tuan terhadap nasib kami. Atas nama kemanusiaan, berjejal pesta pameran budi (dengan mempamer replika cek sebesar pintu rumah); riak bangga terpancar dari gemerlap sepanduk pelbagai warna dan lambangnya.

i). Sesungguhnya kami bersyukur dengan musibah bertatah hikmah ini. Sejak lahir, kami cukup bahagia menikmati hidup seadanya. Kami sentiasa qana‘ah menerima rezeki kurniaan Allah. Biarlah kami masih mewarisi cembul kedaifan, asalkan tidak dibebani hutang yang menjerut kehidupan - (takut terhumban ke neraka). Jerih rintih si marhain telah sebati dalam diri, maka musibah tsunami kami depani dengan taqwa dan redha.

ii). Apalah lagi yang ada untuk diharap. Hanya jurai kenangan membebat luka kami sambil menangisi kemusnahan ini. Lantas, berbekalkan pancaindera, kudrat dan semangat anugerah Allah, kami mesti bangkit membina kehidupan yang lebih indah.

iii). Begitupun, kami sebenarnya dibelit keliru. Kami umpama tagan buat mengaut kesempatan dari simpati insan. Terjojol mata kami menatap angka-angka besar (sumbangan?) di layar pameran budi yang sekadar menjadi hiasan indah, melatari pelbagai agenda dan kerenah.

iv). Apalah daya kami, tuan! Kini kami terpaksa menggalas hutang untuk memulakan hidup ini - (semoga keturunan kami tidak mengutuk kerana berhutang akibat musibah tsunami). Namun berdetak jua kata hati; daripada sejumlah angka-angka besar (derma?) itu, apakah sebenarnya yang layak bagi mangsa seperti kami?

v). Bukanlah kami memilih emas permata, jauh sekali untuk bersifat haloba. Namun sewajarnya madu dihulur tidak bersalut tuba. Jika tepu di atas, jangan lompong di bawah. Kalau ada yang tiris, usah biarkan terus menitis atau lenyap di angin lalu.

vi. Ternyata tsunami membawa iktibar, sejarah dan keajaiban tersendiri. Keprihatian tuan serta seluruh warga, sesungguhnya adalah bakti paling terpuji. Bagaimanapun, nota ini sekadar suatu pernyataan terhadap peleraian jambak harapan hati, semoga amanah besar ini tidak dikhianati…!

Mudah-mudahan budi dan jasa tuan akan dikira sebagai amal soleh di sisi Allah S.W.T.

AZIM SALEH
Kg. Tanjung Tsunami

*(Petikan - Antologi Puisi Tsunami: Rakaman Sejarah Ngeri, terbitan Karyawangsa Sdn. Bhd. 2005)

Now we've got the internet, why do we need school libraries?


by:
MD RASUL BIN HARON

Thousands of web pages compare the advantages and disadvantages of using the Internet instead of a traditional library. No-one disagrees that about the fact that a bank of computers looks very impressive, and gives even the most decrepid of libraries a contemporary patina. However, it is appropriate to consider an analogy with Banjo Patterson’s “Mulga Bill’s Bicycle”. Fancy machinery is no guarantee of success in travelling along the Information Superhighway.
Unfortunately, one of the great ‘urban myths’ in our schools and the wider community is that "everything" is available on the Internet. In a significant number of schools, there have been reductions in library funding, in favour of increasing the number of computers in libraries. Aging reference books are not being replaced, due to the flawed rationale that Internet access has negated the necessity for such print material.
There can be no denial that the Internet can be an incredibly powerful research aid when used by those with an awareness of advanced search techniques. The value of the Internet as a communication tool is beyond dispute. However, it can also be a time-consuming, frustrating, or misleading reference source. The oft-cited advantages of using the Internet for research purposes regularly include:
  • The ability to access the very latest information.
  • Being able to communicate directly with subject experts by email.
  • Twenty-four hour access, 7 days a week, 364 days a year.
  • Its interactivity makes it enjoyable to use.

Kalau Seorang Guru...


FARIDAH MOHAMAD SAAD
Pensyarah
Jabatan Pengajian Melayu
IPG Kampus Teknik
Bandar Tun Razak,Kuala Lumpur





























Kalau seorang guru mengajar sambil duduk
Murid belajar sambil mengantuk
Kalau seorang guru mengajar sambil berlakon
Murid belajar dengan tekun
Kalau seorang guru mengajar banyak bercakap
Ada murid bertambah gagap
Kalau seorang guru mengajar tanpa menilai
Tak akan tahu murid bodoh atau pandai
Kalau seorang guru berbudi bahasa
Dikenang murid sepanjang masa
Kalau seorang guru tunggu diarah
Semua kerja kena kerah
Kalau seorang guru kurang mengajar
Dapatlah murid kurang ajar
Kalau seorang guru kurang merancang
Dalam bilik darjah banyak temberang
Kalau seorang guru suka berdamping
Semua murid dapat dibimbing

















Awalan meN-

Munsyi Md Rasul bin Haron@Amatara Bahagian Matrikulasi 30 Jun 2022 Panduan Bahasa PROSES PENGIMBUHAN 2) Awalan meN- fungsi pengg...